Assalamualaikum,
Pada kesempatan ini, saya ingin mengutip sebuah pesan indah dari Ibnu Atha'illah dari kitab alhikam karangan beliau.
"Pokok dari semua maksiat dan kelalaian serta syahwatt itu adalah karena ingin memuaskan hawa nafsu (menuruti hawa nafsu). Sedangkan pokok dari segala ketaatan, kesadaraan dan keseponan ahlak budi adalah karna pengekangan(menahan) hawa nafsu"
Sebagaimana Firman Allah
"Aku tidak mengakui kebersiahan diriku, karna hawa nafsu itu selalu mengajak(menyuruh) kebapada kejahatan, kecuali kepada siapa saja yang mendapatkan rahmat(pertolangan) Tuhan, Sungguh Tuhanku maha pengampun lagi penyayang". (Yusuf : 53)
Abu Hafs berkata
Siapa yang tidak menuduh hawa nafsunya sepanjang masa dan tidak menentangnya dalam segala hal, dan tidka menariknya kejalan kebaikan, maka ia telah tertipu. Dan siapa yang memandang kepadanya dengan merasa sudah baik berarti dia telah membinasakannya.
Al-Junaid berkata:
"Jangan mempercayainya hawa nafsumu meskipun ia telah lama taat kepadamu, untuk beribadat kepada Tuhanmu"
Al-Bushiry dalam Burdahnya berkata :
"Tentang selalu hawa nafsu dan syaitan dan jangan menurutkan keduanya, meskipun keduanya memerikan nasehat kepadamu untuk berbut kebaikan, tetap engkau harus curiga dan berhati-hati."
Syeikh Ibnu 'Athaillah As-Sakandary
"Janganlah pencarianmu (doa-doamu) sebagai sebab untuk diberi sesuatu dari Allah Swt, maka pemahamanmu kepadaNya menjadi sempit. Hendaknya pencarianmu (doa-doamu) semata untuk menampakkan wujud kehambaan dan menegakkan Hak-hak KetuhananNya.
Syeikh Abul Hasan asy-Syadzily, ra berkata: "Janganlah bagian yang membuatmu senang ketika berdoa, adalah hajat-hajatmu terpenuhi, bukan kesenangan bermunajat kepada Tuhanmu. Hal demikian bisa menyebabkan anda termasuk orang yang terhijab."
sumber