Jumat, 28 Juni 2013

Soft Skill

Dalam suatu rapat atau diskusi perbedaan pendapat sering sekali terjadi. Kita harus terbiasa dan terlatih untuk menerima perbedaan pendapat. Walaupun terkadang kita suka tidak ikhlas menerima itu.
Beberapa tahun yang lalu, saya bersama konsultan melakukan presentasi ke jajaran komisaris perusahaan. Tentunya saya merasa presentasi yang diberikan oleh konsultan sudah bagus. Tetapi tidak demikian halnya menurut komisaris. “Cukup! Dua bulan kamu bekerja, hasilnya hanya seperti ini? Saya bisa bikin yang jauh lebih bagus hanya dalam dua jam. Ini tidak memenuhi syarat.” ujarnya.
Saya tertegun.
Saya pikir, waktu itu konsultannya marah. Mereka itu kan salah satu konsultan top internasional. Mereka pun tidak jelek menurut saya. Ternyata enggak, mereka terima secara ikhlas. Mereka bilang, diskusi ini diterima sebagai masukan, bulan depan akan balik dengan yang lebih bagus.
Saya tanya lagi, “Kenapa kamu tadi ga marah? Ga emosi?” Kenapa mereka bisa tahan. Mukanya tidak memerah, tidak gemeteran, biasa aja. Tenang.
Ini yang akhirnya saya pahami.
Orang yang bisa maju, yang bisa jadi hebat, selain dididik dengan baik, adalah bisa menerima masukan yang halus maupun keras (kasar) dengan jiwa terbuka dan hati yang lapang. Karena dia sadar, bisa jadi dia punya kesalahan juga. Dengan adanya masukan, akan bisa ada peningkatan.
Barangkali, ini adalah hasil didikan mereka dari kecil sampai mereka sekolah dan kuliah, juga sampai mereka bekerja. Mereka terbiasa untuk berdiskusi, mencari kebenaran, membuat peningkatan (improvement), dan pengayaan wawasan. Mereka terdidik untuk berdebat, walaupun kadang-kadang kasar, tapi mereka bisa terima. Jadi, apapun kata orang, gak bikinmereka emosi.
Saya ga kebayang kalau waktu itu saya yang di sisi konsultan. Mungkin saya sudah mutung, “urus aja sendiri, saya gak mau urusin.”
Saya tidak terbiasa. Pendidikan kita tidak terbiasa seperti itu. Kita tidak terbiasa dikritik orang dengan keras. Sehingga, biasanya kita diam saja, quit; atau kita emosi, kita lawan!
Ini soft skill yang relatif tidak diajarkan. Waktu kuliah misalnya, waktu kita bertanya memang dosennya terima dan menjawab. Tapi kalau kita tanya yang agak panjang dikit atau agak melenceng, kalau bukan dosennya marah, ya mahasiswa lain yang respon “ehelu buang-buang waktu aja!” Jadi kita tidak terbiasa. Padahal, di dunia kerja itu adalah hal yang biasa. Mau tidak mau harus seperti itu.
Udah gitu, konsultan itu bisa menangkap masalah dengan lebih jelas dan dari sudut pandang yang berbeda. Kita tidak bisa melihat dengan kritis. Kalau kita, setelah program jalan sesuai dengan rencana, ya sudah. Tidak lakukan analisa mendalam.
Lagi-lagi, kita tidak terbiasa. Waktu kita sekolah dulu, kerjain soal, selesai. Udah, gitu aja. Tidak ada yang bertanya: Kenapa begini? Kenapa begitu? Bagaimana kalau begini? Bagaimana kalau begitu?
Mengapa mereka hebat? Apakah karena mereka konsultan? Atau karena mereka orang asing? Memang, konsultan rata-rata dididik seperti itu. Tetapi, ternyata orang asing rata-rata begitu, walaupun bukan konsultan. Jadi, kalau kita diskusi dengan orang asing, mereka bisa menjelaskan dan menjawab pertanyaan dengan enak. Kalau kita kasih masukan, mereka bisa mendengarkan dengan baik.
Itu yang saya sadari. Mungkin tenaga kerja kita tidak terbiasa untuk hal-hal seperti itu. Orang biasa berpikir secara logika. Ngitung-ngitung, oke. Tapi sayangnya soft skill-nya (atau lebih lengkapnya, life skill) kurang terasah. Apalagi kalau berbahasa Inggris. Kami di XL merasa itu adalah sesuatu yang harus kita lengkapi. Saya bermimpi, nanti yang memimpin perusahaan global di Indonesia adalah orang Indonesia. Bahkan kalau bisa, memimpin perusahaan global di luar negeri.
Jangan sampai nanti pas dunia sudah lebih terbuka, kita kehilangan kesempatan untuk memimpin perusahaan-perusahaan besar di negara ini, atau lebih bagus lagi di negara lain.
Saat menghadiri peluncuran program XL Future Leader, Pak Handry Santriago dari GE Indonesia bilang, “Kita itu mampu, hanya saja kita tidak dididik untuk berpikir, berkomunikasi yang benar.” Untuk itulah kami berinisiatif membuat program XL Future Leaders. Kami coba melengkapi pendidikan akademis dengan life skill.
Diharapkan dalam dua tahun, mahasiswa tersebut bisa lengkap: lulus dengan nilai akademis yang baik, ditambah dengan life skill yang baik. Dan ketika nanti mereka bekerja,  akan lebih matang lagi. Sehingga memperbesar kemungkinan, suatu saat nanti mereka bisa jadi pemimpin perusahaan yang baik, pemimpin bangsa yang baik.
Ditargetkan 120 mahasiswa per tahun, sehingga dalam lima tahun ke depan akan ada 600 calon pemimpin yang berkarakter. (HS)

Rabu, 19 Juni 2013

Muhasabahku

Assalamualaikum ^_^ ,

Pagi ini pukul 10.00 WIB terpaksa menyapa dengan renungan teramat dalam 
"Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh".

Setelah beberapa selang ga berhenti muhasabbah ,kog hubungan ini mkin menghawatirkan yah :(

Rabu, 05 Juni 2013

Quote 05062013

cara ku mencintai mu

dengan tak menghubungimu,
tak juga mengirim pesan untuk menanyakan kabarmu,
dan bahkan sekedar chatting untuk menyapamu,
aku mencintaimu dengan menjauh darimu,
bukan karena aku membencimu,
namun karena aku ingin menjagamu dan menjaga diriku sendiri dari khalwat yang menjebak,
aku mencintaimu dengan menjaga diriku dan dirimu,
menjaga kesucianku dan kesucianmu,
menjaga kehormatanku dan kehormatanmu,
menjaga kebeningan hatiku dan hatimu,
ya......
Beginilah caraku mencintaimu,
mencintaimu dalam diamku,
karena diamku adalah bukti cintaku padamu..

dan sekarang,
keadaan menegurku,
sehingga dapat membantu menyadarkanku dari kesalahan yang telah aku perbuat,
meskipun pesonamu terhadapku belum pulih,
belum pulih..

aku tak bisa memungkiri,
bahwa setiap manusia pasti akan merasakan fitrahnya,
termasuk permasalahan ketertarikannya terhadap lawan jenis,
maka jika harus demikian,
untuk apa jika hati ini aku tambatkan kepada siapa yang bukan orangnya nanti,
jika memang hati ini sangat peka terhadap pengaruh diri yang memilikinya ketika hati ini salah dalam pengelolaanya,

oleh karenanya,
jika aku harus mencintai lawan jenis adalah fitrahku sebagai manusia, maka aku akan mencoba untuk mencintai siapa yang akan menikah denganku nanti,
walaupun aku belum pernah bertemu dengannya,
lantaran pasti Allah akan mempertemukanku dengannya,
sehingga usahaku yang sia-sia akan cenderung berkurang di dalam lingkup fitrahku,
InsyaALLAH..

Kalau saja Allah menjadikan aku menikah dengan seorang laki2 yang ditakdirkan Allah kepadaku,
maka untuk apa aku berharap dan menghabiskan waktuku kepada yang lainnya,
yang belum tentu akan menjadi istri ku kelak,
sedangkan hati ini mudah terdominasi dengan sesuatu hal yang lain,.

Dan rasa ketertarikanku cukuplah akan aku tumpahkan kepada suami ku kelak..

Yaa Allah, sucikanlah hatiku hanya untuk siapa yang pantas menempatinya dengan keridhoanMu, cukup dia sajalah yang aku cintai karena aku tidak menginginkan keburukan ketika aku berbuat salah terhadap hatiku,
amiiin..

19 Keistimewaan Wanita Menurut Hadist (ISLAM)

1. Doa wanita itu lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda , " Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."

2. Wanita yang salehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang saleh.

3. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis karena takut akan Allah .Dan orang yang takut akan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

4. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah saw di dalam syurga);

5. Barangsiapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya) maka pahalanya seperti melakukan amalan bersedekah.Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki.

6. Surga itu di bawah telapak kaki ibu;

7. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta sikap bertanggungjawab, maka baginya adalah surga.

8. Apabila memanggil akan dirimu dua orang ibu bapakmu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.

9. Daripada Aisyah r.a." Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutuplah pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu surga. Masuklah dari mana saja pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

11. Wanita yang taat pada suaminya, maka semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama dia taat kepada suaminya serta menjaga salat dan puasanya

12. Aisyah r.a berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?" Jawab Rasulullah SAW "Suaminya." " Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah SAW, "Ibunya."

13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta kepada suaminya, masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dikehendaki.

14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam surga terlebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).

15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.

17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

18. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

Hati-hatilah terhadap dua hal dalam diri seorang laki-laki : pada mata dan kata-katanya. Matanya akan menyeretmu masuk ke dalam jerat cintanya dan kamu akan terperangkap disana, dan kata-katanyalah yang membuat jerat dan perangkap itu!

… mengapa doa di akhir sujud sangat mustajab? Gurunya menjawab, bahwa ketika seorang hamba bersujud maka Alloh akan mengangkat derajatnya. Sujud adalah wujud penghambaan tertinggi kepada Sang Khalik, sehingga jika meminta sesuatu ketika itu, Alloh akan “merasa malu” jika tidak mengabulkannya.

Gurunya menambahkan, bahwa ilmu ini disebut “Suara Malaikat”. Jika situasi darurat, cukup membaca ayat ini (Qs. As-Sajadah [32]:11) tiga kali kemudian meyakini pertolongan Alloh akan segera datang, kemudian musuh di hadapan dibentak dengan suara yang keras sesuai dengan kemampuan kita, maka insya Alloh, semua musuh yang mendengar suara kita akan menjadi tunduk dan takut.

Dia ingat kiainya pernah mengatakan bahwa jika sedang tertimpa kekurangan dan membaca ayat ini (Qs. At-Taubah [9] : 129) berulang-ulang, Alloh akan memberikan pertolongan yang tidak disangka-sangka.

… Yaitu bagi orang mukmin itu ada tiga tanda yang menjadi ciri khasnya :
1. Melakukan sholat,
2. Berpuasa
3. Berzakat.
Bagi orang munafik ada pula tiga tandanya :
1. Pura-pura sayang bila berhadapan,
2. Bergunjing di belakang,
3. Girang bira orang lain mendapat musibah.
Bagi orang zhalim ada pula tiga cirinya :
1. Menggagahi orang bawahannya dengan kekerasan
2. Orang diatasnya dengan kedurhakaan
3. Melahirkan kezhalimannya dengan terang-terangan
Bagi orang riya’ ada tiga tandanya :
1. Rajin bila ia dihadapan mata orang ramai
2. Malas bila sendirian
3. Ingin dipuji untuk semua perkara
Bagi orang pemalas ada tiga tanda :
1. Menunda-nunda waktu sampai sia-sia
2. Menyia-nyiakan kesempatan sampai luput
3. Melalaikannya sampai berdosa
Dan yang tidak pantas bagi orang yang berakal, bahwa ia menonjolkan dirinya kecuali pada tiga perkara :
1. Berusaha untuk penghidupan
2. Mencari hiburan dalam suatu perkara yang tidak terlarang
3. Mengenangkan hari akhirat

Tidak kefakiran yang lebih hebat daripada kebodohan,
tidak ada harta yang lebih berharga daripada akal,
tidak kesepian yang lebih sunyi daripada ujub (kagum pada diri sendiri),
tidak ada kekuatan yang lebih hebat daripada musyawarah,
tidak ada iman yang lebih dekat daripada keyakinan,
tidak ada wara’ yang lebih baik daripada menahan diri,
tidak ada keindahan seindah budi pekerti, dan
tidak ada ibadah yang melebihi tafakkur.

Penyakit bicara adalah bohong,
Penyakit ilmu adalah lupa,
penyakit ibadah adalah riya’,
penyakit budi pekerti adalah memuji diri,
penyakit berani adalah agresif,
penyakit pemurah adalah menyebut-nyebut pemberian,
penyakit cantik adalah sombong,
penyakit mulia adalah menonjolkan diri,
penyakit kaya adalah kikir, dan
penyakit agama adalah hawa nafsu.
(Wasiat Rasulullah kepada Ali)

Jauhkan dirimu dari segala yang terlarang (haram), niscaya engkau akan menjadi orang yang paling abid, berbakti, di antara manusia.
Bersikap relalah terhadap apa yang telah dibagikan Tuhan kepadamu, niscaya engkau sekaya-kaya manusia.
Berbuatlah kebajikan terhadap tetanggamu, niscaya engkau jadi orang mukmin sejati.
Cinta kasihlah kepada manusia sebagaimana engkau sayang kepada dirimu sendiri, niscaya engkau jadi orang Islam hakiki.
Dan janganlah engkau terlalu banyak tertawa, karena kebanyakan tertawa itu akan mematikan hati
(Salah satu wasiat Rasulullah kepada Abu Hurairah)

19. Apabila semalaman seorang ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.

Quote "Novel Titian Nabi  " dan berbagai sumber maaf lupa mencatat semoga penulis mendapat berkah atas tulisannya aamiin

Rabu, 29 Mei 2013

Innalilahi Kak Zainal Wiranto

Jakarta - Zainal Nur Rizki (23) putra bungsu Wiranto yang meninggal karena sakit di Afrika Selatan ternyata pandai berpuisi. 

"Saya baru tahu ananda (Zainal) pandai membuat puisi setelah wafat," ujar Wiranto di kediamannya Komplek Pati Angkatan Darat, Jl Palem Kartika No 21, Bambu Apus, Jaktim, Rabu (29/5/2013).

Ada banyak puisi tentang kehidupan. Salah satunya tentang cinta dan kematian, perpisahan, dan renungan dari Zainal sendiri. Berikut kelima puisi tanpa judul yang dibuat Zainal sebelum meninggal yang dibacakan Wiranto setelah acara Tahlilan:

Puisi 1
Senyuman kita mungkin tak
Selebar dulu kawan
Tapi kuyakin kali ini lebih
"Bercahaya"
Masa depan mungkin tak
Seperti yang kita impikan
Tapi kuyakin bahwa kali ini
"Cerah"
Persahabatan kita mungkin tak seerat seperti dulu
Tapi kuyakin kali ini
Akan kekal selamanya
Mungkin 'jalan' kita berpisah
Tapi kuyakin kali ini kita punya "tujuan"

Puisi 2
Cinta karena Harta,.?
Toh nanti juga bakal habis
Cinta karena tampang..?
Manusia suatu saat akan termakan usia..!
Cinta karna dia apa adanya..?
Hey, tak ada yang hidup selamanya.
Cinta karna Allah SWT
Baru cinta yang kekal dan abadi
Terhalang oleh harta..?
Insya Allah akan di cukupkan
Terhalang oleh umur..?
Iman tak melihat umur..
Terhalang oleh maut ?
Di surga tak ada kematian

Puisi 3
Bukan-kan dunia ini
Tempat yng membingungkan...?
Di saat kita merasa kuat
Disitulah kita paling lengah
Di saat kita merasa baik
Justru membawa keburukan
Disaat kita merasa berdosa
Justru membawa kebaikan
Disaat kita merasa benar
Disitulah titik awal kesalahan
Disaat kita merasa salah
Disitulah jawaban mulai terungkap
Karena itu bukan-lah disini
Tempat kita untuk berbahagia

Puisi 4
'Cinta' adalah
Salah satu intisari
Dari segala kehidupan
Dan sumber semangat
Orang yang
Enggan mencintai
Adalah orang yang 'HAMPA'
Orang yang
Tidak mau dicintai
Adalah orang yang 'BODOH'
Dan orang yang salah mencintai
Adalah orang yang 'CELAKA'

Puisi 5
Jalan menuju kebaikan
Dipenuhi dengan rintangan
Dan cobaan-cobaan yang besar
Dan tak pernah ada yang janji
Bahwa perjuangan-nya akan ringan
Namun ada yang berjanji bahwa
Di ujung sana akan ada senyuman
Hidup merupakan tantangan....
Maka menangkan-lah...!
Hidup adalah perjalanan....
Maka sampai-lah pada tujuan....!
Hidup adalah amanah....
Maka jaga-lah...!