Entah kenapa saya ingin menulis ini…entah mengungkapkan isi hati atau sekedar bentuk pemberontakan diri, pemberontakan diri atas ketidak sukaan. Bukan dengan demo atau berteriak-teriak..hanya ingin mengoreskan kata-kata…
Saya bicara dalam koridor sebagai wanita….perempuan…akhwat….muslimah..^_*
Ya, dengan cara apa kau menikah, terkhusus saudaraku, sahabatku dan teristimewa diriku sendiri. Dengan apa kita akan menikah..
Banyak ku ikuti kajian, taujiah, baca buku tentang satu bab yang istimewa, knpa istimewa. Dengan menikah sempurnalah separo agama kita. Dengan akad yang sederhana nan penuh berkah, sempurnalah separo iman kita.
Pernikahan dalam benak saya sangatlah sederhana nan indah.
Dulu sebelum saya hijrah.
Saya sudah memutuskan akan menikah dengan seseorang yang tak pernah saya kenal sebelumnya, dikenalkan teman atau keluarga. Saya ingin menikah dengan seseorang yang special. Tak melalui pacaran…tak melalui jalan berdua, duduk berdua, makan berdua, bahkan dibeli-belikan oleh dia.
Tak,…tak ingin seperti itu.entah pemikiran dari mana itu, dan pemikiran yang sempat mengundang tawa teman-teman sekeliling saya..saya hanya berujar, ku ingin menjaganya…
Dulu sebelum saya hijrah.
Saya sudah memutuskan akan menikah dengan seseorang yang tak pernah saya kenal sebelumnya, dikenalkan teman atau keluarga. Saya ingin menikah dengan seseorang yang special. Tak melalui pacaran…tak melalui jalan berdua, duduk berdua, makan berdua, bahkan dibeli-belikan oleh dia.
Tak,…tak ingin seperti itu.entah pemikiran dari mana itu, dan pemikiran yang sempat mengundang tawa teman-teman sekeliling saya..saya hanya berujar, ku ingin menjaganya…
Dengan berjalannya waktu, entah sudah berapa yang ingin mendekati saya. Saya selalu bilang. Maaf bukan dengan cara ini saya menikah…
Saya hanya ingin di cintai sejantan ali mencintai Fatimah. Saya hanya ingin dinikahi semulia rasululloh menikah khadijah. Sederhana saja,.
Saya menemui banyak hal kali ini.
- Ada yang sudah saling nunjuk awalnya
- Ada yang sudah menjalin hubungan awalnya
- Ada yang sudah menyatakan cintanya namun menunda menikah dengan alasan yang menurut saya dibuat-buat
- Ada yang sudah dibelikan ini itu tapi tak kunjung melaksanakan akad..
- Ada yang saling suka tapi malu-malu..
Knpa ada apa. Apa yang perlu diperbaiki. NIAT, jelas…!!
Kalau katanya ustadz fauzil adhim klau membahas masalah pernikahan bab yang akan lama di bahas adalah masalah NIAT.
Niat awal untuk membangun pernikahan yang samara, niat awal saat berkenalan, niat saat melamar, niat saat akad, niat…niat…niat… dan niat….^^
Niat itu sangat penting, karena semuanya dinilai dari niatnya…NIAT kita yang penting, Niat kita yang akan dipertanyakan, Niat kita yang akan mendapatkan balasannya.
Pernah suatu ketika mendapat cerita dari salah ustadz yang bukunya saya gemari. Beliau menikah pada usia 20th.mengkomunikasikan masalah menikah sejak SMA. So menikah usia diusia 20th bukan ketergesaan, karena persiapannya sudah matang. Kalau menikah usia 20th,komunikasinya usia 19 ½ th itu yang kebangetan..hehe
Menikah dalam status mahasiswa. Dengan penghasilan yang pas-pas’an waktu itu. Dia mengajukan kepada sang guru.
Beliau : saya ingin menikah
Guru : kriterianya..??
Beliau : yang punya 3 binaan yang solid.
Guru : insyaalloh dicarikan yang sesuai criteria
Beberpa lama menunggu akhirnya ketemu juga seorang wanita yang sesuai dengan criteria sang laki-laki. Mempunyai 3 binaan yang solid..setelah ta’aruf (perkenalan) dan kitbah (lamaran) begitu cepat prosesnya..yah karena islam membingkai prosesnya dengan cepat. Agar setan tak sempat menggoda..^^
Dalam proses kitbah si bapak pihak perempuan berujar
“bagaimana kalau pernikahannya 3-4th lagi nak, mengingat kamu juga masih kuliah. Dan putri bapak juga masih kuliah”..si laki-laki menjawab dengan mantap dan tegas.
“urusan saya menikah pak, tak urusan saya menikah dengan siapa. Kalaupun tak mendapat mertua disini, saya akan cari sepanjang saya pulang ke J***A.”tegas dan jelas. Lirikan mata tajam sang bapak si pria tak menyiutkan nyalinya.
Yang permintaan 3-4th, menjadi hanya 3 bulan mereka menikah..
Yah menikah bukan perkara rezeki, pekerjaan, dan bla…bla..itu sudah di atur sama Alloh.
Kesabaran terletak pada memutuskan untuk tidak menunggu, menunggu berarti member jalan syetan untuk menggoda. ..^^
Bisa kah kita menjaga saat hari bahagia itu tetep suci dari gangguan syetan, saya kira ndak bisa…itu perkiraan saya. Entah mungkin anda bisa….^^
Ada kisah juga dari seorang wanita, yang dilamar. Sang kakak menginginkan menunda. Si wanita bilang….” Klau pun tak menikah sekarang saya tak apa2, tapi jangan suruh saya menunggu dengan ikatan yang tak pasti, saya putuskan sekarang kitbahnya juga bisa”..
Yah menikah adalah hal memutuskan,..bukannya tak sabar. Tapi menutup pintu syetan menggoda lebih tepatnya….^^
Tapiii saya menemui banyak hal disini..kenapa banyak yang mengumbar janji, ALI menikahi Fatimah tanpa janji tapi bukti. Member bukan janji. Dalam diamnya ali menyusun strategi untuk menikahi Fatimah….bisakah laki-laki seperti itu. Ataukah wanita juga suka diberi janji…entahlah mana yangbisa disalahkan….:-(
Entah..entah..
Tapi mungkinkah kita menyerahkan hidup kita, patuh kita, bakti kita kepada seseorang yang suka mengumbar janji..tidak kalau saya. Lebih baik menunggu sembari memperbaiki diri. Dari pada tergesa-gesa menyerahkan kepada yang tak bertanggung jawab.
Bukan, bukan harus kaya raya. Tapi seseorang yang bekerja keras. Bukan dengan seseorang yang sudah baik, tapi seseorang yang senantiasa memperbaiki diri. Kaya bisa dicari dengan usaha kita ikhtiyar kita. Bukankah dengan menikah ada korelasi positef antara rezeki. Percaya atau ndak percaya sebaiknya kita percaya..^^
Ada yang menikah karena sudah saling suka diawal, mejalani komunikasi intens. Akhirnya menikah,..ada yang berjanji sampai batas waktu tertentu untuk dinikai..ada yang kita berhubungan dulu,.kalau saya sudah sukses kerjaan mapan saya datang melamar..
Tidaakkkk pergilah kau…itu yang akan saya katakan. Maaf alloh cemburu, alloh akan marah. Alloh tak akan ridho..
Kita sering berdoa, kita sering meminta, kita sering berharap. Menikah dengan seseorang yang baik, yang mapan, dikarunia keluarga sakinah,mawadah dan warohmah. Tapi pernahkah kita menjaga prosesnya, menjaga jalannya,menjaga pandangan kita, menjaga hijab kita,,,sudahkah kita menjaganya..??
Logikanya, akankah alloh ridho bila kita buatNYA cemburu, bisakah alloh berkahi bila kita melanggar aturannya, bisakah Alloh merahmati bila kita bikin DIA murkah..allohualam..^^
Pacaran boleh kok, asalkan akad dulu.
Berdua-duaan boleh kok, asal perjanjian itu sudah tertunaikan….
Boncengan boleh kok, asal tangan bapak sudah mengikat di hari yang penuh makna…
Semuanya boleh….setelah Alloh menghalalkan…^^
Alloh mengharamkan yang belum halal dilakukan oleh sepasang lawan jenis, bukan dengan membatasi, bukan dengan menghalangi, bukan untuk mengekang kita. Bukan…bukan itu. Alloh punya alas an yang istimewa, alloh sayang pada kita. Alloh teramat melindungi kita, tak ingin DIA membuat kita menangis dan sedih. Alloh sangat cemburu saat kita melakukan maksiat kepadaNYA.
Menjaga..menjaga…
Banyak saya menjumpai.disaat kitbah sudah terlaksana, menunggu hari H akad. Banyak pasangan melakukan hal yang belum saatnya dilakukan..
Berkomunikasi via FB yang uhhh kata-katanya, jan masyaAlloh. Saat di ingatkan, marah.
Afwan, maaf mungkin saya yang belum mengalami saat-saat itu. Tapi please….jagalah.
Bukankah kita mampu, bisa menjaga dari masa baligh kita sampai masa kitbah itu. Tapi kenapa oh kenapa saat masa itu hampir dekat kita tak mampu menjaganya. Membuka peluang syetan untuk menggoda. Ingat cerita nyata yang dituliskan oleh ustadz salim a fillah yang berjudul “mencintai penanda dosa”..(chek di catatan saya sebelumnya)
Penyesalan selalu datang akhir..
Nikmatnya pacaran setelah menikah…^^
Begitu yang ditulis ustadz salim a fillah..
Sup kaldu yang dimakan bumbunya dulu, akan terasa hambar di akhir.
Padahal agama mengajarkan
Berkenalan, lamaran, menikah..cepat..mudah dan simple..
Begitu juga otak kanan mengajarkan.kalau otak kiri yang bekerja runtutannya akan panjang berkenalan, penjajakan, pacaran, nabung dulu, punya rumah dulu,mapan dulu.lamaran,menunggu lama, nikah, bulan madu….
Laaaaammmaaaaaaa…:p
Terserah mau milih yang mana kita. Otak kanan dan agama kita mengajarkan. Atau otak kiri..???
Yah semuanya adalah pilihan…
Saya memilih islam agamaku..^^
Saya memilih menyegerakan….
Setampan nabi yusuf.
Akhlaknya semulia rasululloh.
Sekaya abdurahman bin auf
Sesabar abu bakar
Setegas umar
Sesantum utsman..
yah setidaknya sedikit2 mirip.sisanya diambil di surga nanti…insyaalloh.:-D
allohualam……
semuanya akan indah pada waktunya. Dengan siapa dan bagaimana hanya alloh yang tahu.
Hemm…..dalam waktu dekat temen-teman saya akan melepas masa lajangnya…bagaimana dengan saya…??
Insyaalloh segera..tapi biarlah semuanya indah dalam bingkai ridhoNYA..
Menyegerakan tak buru-buru.karena buru-buru temanya syetan…
-bersambung-
Lupa ni sanduran dari tulisan siapa yah ?
hemm pokoknya kakaku yang selalu mengingatkan aku deh ...
saudaraku
thanks
Lupa ni sanduran dari tulisan siapa yah ?
hemm pokoknya kakaku yang selalu mengingatkan aku deh ...
saudaraku
thanks