Assalamualaikum,
Ternyata Dunia Lebih bersahabat dengan Tawakal
Alkisah suatu sore menjelang malem di central kemacetan Ibu Kota kita Jakarta
Bisa ketebak kan dimana?
Yap Sentra Gedung tinggi nan menjulang dengan deretan perkantoran yang super sibuk itu .Awalnya saya pulang dari sebuah interview yang teramat berkesan nanti saya ceritakan tentang interview tersebut link .
Sekitar pukul 20.00 WIB saya keluar dari sebuah gedung perkantoran lt 20 ,pas saya keluar jujur saya agak bingung dengan jalanan yang mulai brubah .
Saat itu hampir saja saya memutuskan naik taxi untuk pulang ,tapi ntah kenapa sayang sekali saya tidak melewatkan waktu sekedar berjalan di area macet ini.
Yap Jaksel sekitaran Jl Rasuna Said memang super wow macetnya ,tadi siang saja saya harus berjuang 2,5 jam untuk sampai ditempat ini ,aslinya ga jauh-jauh banget .
Jam segitu akhirnya saya memutuskan berjalan kearah halte yang tidak jauh dari gedung tersebut yaitu "Halte Kuningan Madya Aini" pokoknya inget Aini nya doang gegara pas sama ama nama terakhirku (#salah fokus ).
Oke setelah jalan beberapa menit sampailah disana dan saya langsung duduk di kursi teduh depan kasir karena memang ga niat pulang naek busway ^_^ kebetulan ada temen yang berbaik hati mau menjemput dan mengantar pulang jadi leha leha deh di kursi teduh ala halte busway Xixiix ...sambil buka netbook dan mulai on deh nonton "Inuyasha " jiaahhaha saking demennya dimanapun dan kapanpun lah wkwkw .
Tapi eh tapi selama waktu berjalan ternyata saya lebih sibuk ngeliatin orang lalu lalang pulang kantor di halte .
Dan specechless itu pas lihat 2 pasangan paruh baya bergandengan dari arah jalan raya menaiki tangga dan lorong halte sambil terus bergandengan (ciee so sweet bgts gituu)eh tapi bukan itu yang menarik .
Pas depan muka saya ternyata mereka itu pasangan tunanetra berdua memakai baju kantoran rapi (yang laki-laki nampak gagah dengan kacamatanya , dan perempuan nampak anggun dengan dress batiknya ) .
Dan ajaibnya merekapun tidak bisa melihat nominal uang(ahh tak adilnya d Indonesia itu mata uang kita ga ad versi braile u/ tunanetra ) jadi si Laki-Laki ini minta tolong ke mba kasir dan menyerahkan dompetnya dengan mereka tetap bergandengan tangan . Dalam hati saya (masyaAllah rizky itu dijamin Allah , betawa tawakalnya mereka hidup di Jkt dengan keterbatasan itu ) Any way Jakarta gitu loh pusat ibukota yang otomatis pusat kriminal dimana-mana . Saya mulai bayangin keidupan sehari-hari mereka berdua ...
Bayankan ya mereka berdua tiap hari memanfaatkan jasa transportasi umum ,mereka seorang profesional (dilihat dari cara berpakaian dan lingkungan) . Kita yang masih normal aja sering lihat orang-orang di JKT itu pada punya kepentingan dan egois ,mungkin kita termasuk ...nah mereka berdua mampu faight dengan keadaan ini . Lalu mengenai keamanan transaksi ,kita yang normal az masih sering melihat kriminalitas transaksi di Jakarta dan mereka berdua polos dengan memberi dompet mereka ke orang lain untuk minta tolong . Berarti tingkat tawakal dan percayya mereka ke orang lain itu tinggi.
Kita saja di suruh berhati-hati ketika ketemu orang di pelataran ibukota ini . Tapi mereka santai saja berjalan dan justru merasa lebih safety . Padahal mungkin saja beberapa kali orang jahad telah memanfaatkan mereka #yes terlalu logis pemikiran ini >_< sampai lupa sebaik-baik penjaga itu ya Allah .
Rasanya pgen wawancara dengan mereka tapi keadaan tidak memungkinkan ,keliatannya mereka buru-buru dan memang sudah sering rute di halte tersebut . Karena Mbak Kasir langsung tahu nama mereka .
Setelah mereka berlalu yang ada hati berasa kelu ,selama ini tawakalku dimana ??
"Ternyata kau yg kuperjuangkan sangat mendalam tak sehebat yg kubayangkan" dan kutipan ini kuingat dari sebuah buku ,teruntuk diriku .
Aku terlalu menciintai diri hingga lupa jiwaraga ini milik-NYA
terlalu percaya diri hingga lupa semua kuasa ditangan-NYA
terlalu kerdil hingga lupa ada yang Maha Pelindung ,Pengasuh dan Penyayang
ahh aku belom ada apa-apanya dibanding mereka yang rela menerima keadaan terbaiknya dan bermanfaat sebaik-baiknya di dunia ..
mungkin ini agak ga nyambung ,karena tulisan ini baru kelar ditulis setelah 6 bulan berlalu pertemuanku dengan mereka . Pround of them .
Saya berharap mempunyai tawakal seperti mereka , memiliki jiwa semangat berjuang seperti mereka .
Jakarta 6 bulan yang lalu