saat aku meminangmu engkau tanyakan "mengapa engkau memilihku?"
waktu itu kujawab "aku tak ketahui, mengapa aku memilihmu"
aku ketahui sedikit hal tentangmu, namun yang kuketahui sudah cukup
bahkan ketahui ketaatanmu pada Allah, itu jauh dari cukup
engkau sampaikan hidup kita berbeda, masa lalu kita berbeda
tiada masalah bagiku, engkau hidup dimasa kini, kupilih untuk masa depan
kau jawab lagi bahwa rumahmu setengahnya masih dari tanah
kubilang aku tak peduli karena cinta karena Allah tak pandang ranah
pengorbananmu dalam dakwah telah jamin ketaatanmu pada suamimu kelak
kajianmu akan Al-Qur'an menjamin nasihatmu pada suamimu nanti
karena aku mencari bukan hanya istri
namun ibu dari anak-anak
tak perlu aku memegang tanganmu untuk ketahui kadar cintamu
tilawah Al-Qur'an dendangkan jawabanmu
tak penting berdua-duaan berteman syaitan saat khalwat untuk ketahui setiamu
tahajjudmu engkau jadikan jawabanmu
khawatirku kau jawab dengan istiqamah dalam menutup aurat
ketakutanku kau sirnakan dengan selaksa taat
kita kalahkan syaitan dengan nikah
kita undang malaikat pencatat amal mulia setelah akad
saat setiap gurau adalah sedekah, dan setiap cumbu-rayu adalah ibadah
mencandaimu berbuah surga, merindumu berarti pahala
setelah menikah, baru aku tau apa beda cinta dan nafsu
karena cinta adalah menikah, selainnya nafsu
engkau ajarkan lagi cinta dengan bertaruh nyawa lahirkan 3 buah hati
sekarang terang bagiku cinta dan nafsu
bersamamu adalah pelajaran sepanjang masa
yang mungkin berakhir bila salah satu dari kita berpulang kepada-Nya
sekarang aku tahu alasan aku memilihmu
"sebenarnya engkau tak menyisakan pilihan bagi hatiku kecuali memilihmu!"
From Ust . felix siauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar