Copyright © Confeito Tulipers
Design by 2014
Rabu, 06 November 2013

ALALA TANALUL ILMA | PRINSIP MENUNTUT ILMU

Assalamualaikum,

Alhamdulillah ketemu juga ,  kenapa malem tanggal 6 Nov 2013 kemarin inget banget senandung allala tahnalul ilma ila bisitatin ....... dulu pernah deh ngaji diajarin nyanyi ginian hahaah terkesannya senandungnya saja dan ga inget sama sekali tu kitab isinya apa padahal sampek khatam tu ...kemana saja ni klo ngaji suka nglamun apa kebanyakan maen yah ...and alibinya sih dulu belum cukup umur diajarin kitab pake bahasa jawa yang mbingungi -__- ga ngerti ,ngak mudeng .

Ternyata isinya tentang prinsip pilar tolibulilmi menuntut ilmu berdasarkan para ulama muslim  terdahulu .

بسم الله الرحمن الرحيم
Semoga sumbernya bisa dipercaya ,dan tidak ada kesalahan dalam menyampaikan ya

Syarat-syarat mencari ilmu

1.

اَلاَ لاَتَنَالُ الْعِلْمَ اِلاَّ بِسِتَّةٍ # سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ
ذُكَاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍوَبُلْغَةٍ # وَاِرْشَادُ اُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ
ELINGO DAK KASIL ILMU ANGING NEM PERKORO. BAKAL TAK CERITAAKE KUMPULE KANTI PERTEO.RUPANE LIMPAT LOBA SOBAR ONO SANGUNE. LAN PIWULANGE GURU LAN SING SUWE MANGSANE.
Artinya :
Ingatlah….. tidak akan kalian mendapatkan ilmu yang manfaat kecuali dengan 6 syarat,yaitu :

  • cerdas
  • semangat
  • sabar
  • biaya
  • petunjuk ustadz/guru 
  • waktu yang lama

Keterangan

  • Manfaaat adalah ilmu yang bisa menghantarkan pemiliknya pada ketakwaan kepada Allah SWT 
  • Cerdas, artinya kemampuan untuk menangkap ilmu, bukan berarti IQ harus tinggi,walaupun dalam mencari ilmu IQ yang tinggi sangat menentukan sekali ,perlu diingat  bahwa kecerdasan  adalah laksana pedang,semakin sering diasah dan dipergunakan maka pedang akan semakin mengkilat dan tajam ,adapun bila didiamkan maka akan karatan dan tumpul ,begitupula akal semakin sering dibuat untuk berfikir dan mengaji maka akan semakin tajam daya tangkapnya dan bila dibiarkan maka akan  tumpul tidak akan mampu menerima ilmu apapun juga.
  • Semangat, artinya sungguh-sungguh dengan bukti ketekunan, mencari ilmu tanpa kesemangatan dan ketekunan tidak akan menghasilkan apa-apa, apalagi ilmu agama adalah sesuatu yang mulia yang tidak akan dengan mudah bisa didapatkan karena mencari ilmu itu sulit, apa yang kemarin dihafalkan belum tentu sekarang masih bisa hafal. Nah inilah yang disebut istiqomah(kontinyu) dan berulang karena tabiat manusia itu LUPA. 
  • Sabar,artinya tabah menghadapi cobaan dan ujian dalam mencari ilmu, orang yang mencari ilmu adalah orang yang mencari jalan lurus menuju penciptanya, oleh karena itu syetan sangat membenci pada mereka,apa yang dikehendaki syetan adalah agar tidak ada orang yang mencari ilmu,tidak ada orang yang akan mengajarkan pada umat bagaimana cara beribadah dan orang yang akan menasehti umat agar tidak tergelincir kemaksiatan.
  • Biaya,artinya orang mengaji perlu biaya seperti juga setiap manusia hidup yang memerlukannya, tapi jangan diartikan mentah seperti  harus punya uang apalagi uang yang banyak,biaya disini hanya kebutuhan kita makan minum sandang dan papan secukupnya,pun tidak harus merupakan bekal materi, dalam sejarah kepesantrenan dari zaman sahabat nabi sampai zaman ulama terkemuka kebanyakan para santrinya adalah orang-orang yang tidak mampu,seperti Abu hurairoh, sahabat Nabi seorang perawi hadist terbanyak adalah orang yang  fakir secra harta materi duniawi ,imam syafi’i adalah seorang yatim .
  • Petunjuk ustadz, artinya orang mengaji harus digurukan tidak boleh dengan belajar sendiri,ilmu agama adalah warisan para nabi bukan barang hilang yang bisa dicari di kitab-kitab, dalam sebuah makalah [ saya tidak tahu apakah ini hadis atau sekedar kata-kata ulama] barang siapa belajar tanpa guru maka gurunya adalah syetan, dan ada pula makalah لقال من قال بماشاء السند لولا andai tidak ada sanad [pertalian murid dan guru] maka akan berkata orang yang berkata[tentang agama] sekehendak hatinya.  Kita bisa melihat sejarah penurunan wahyu dan penyampaiannya kepada para sahabat,betapa Nabi setiap bulan puasa menyimakkan Al-Qur’an kepada jibril dan sebaliknya, kemudian Nabi menyampaikan kepada para sahabat,sahabat menyampaikan kepada para tabi’in, lalu para tabi’in menyampaikan pada tabi’i at-tabi’in dan seterusnya kepada ulama salaf,lalu ulama kholaf, lalu ulama mutaqoddimin lalu ulama muta’akhirin dan seterusnya sampai pada umat sekarang ini, jadi ilmu yang kita terima sekarang ini adalah ilmu yang bersambung sampai Nabi dan sampai kepada Allah subhanahu wa ta’ala, jadi sangat jelas sekali bahwa orang yang belajar harus lewat bimbingan seorang guru,guru yang bisa menunjukkan apa yang dikehendaki oleh sebuah pernyataan dalam sebuah ayat atau hadis atau ibarat kitab salaf, karena tidak semua yang tersurat mencerminkan apa yang tersirat dalam pernyatan.
  • Waktu yang Lama, artinya orang belajar perlu waktu yang lama, bukan berarti tanpa target,sebab orang belajar harus punya target,tanpa target akan hampa dan malaslah kita belajar.


8 comments :

Alfonso says:
at: 28 Juni 2017 pukul 18.22 mengatakan...

Min masukkan sumber kitabnya min. .

Nuryadin says:
at: 30 Juli 2017 pukul 00.26 mengatakan...

Nama kitabnya Ta'limu ta'alim...

Fachrul says:
at: 12 Maret 2018 pukul 16.16 mengatakan...

Ada di halaman berapa min?

Unknown says:
at: 23 September 2018 pukul 04.14 mengatakan...

Ada pada halaman 15

Unknown says:
at: 23 September 2019 pukul 20.59 mengatakan...

Sip, sangat bermanfaat

Masjid taqwa Halmahera says:
at: 12 Januari 2020 pukul 14.47 mengatakan...

سبحان الله
جزاكم اللة

Unknown says:
at: 22 Juni 2020 pukul 10.48 mengatakan...

Amienn

Unknown says:
at: 17 November 2021 pukul 04.38 mengatakan...

Mohon tanya kak,itu yg ta,lim mutaalim,nadzom dr imam a'li kromallahu wajhah atau siapa yah?👃👃

 
.