Copyright © Confeito Tulipers
Design by 2014
Kamis, 27 Februari 2014

Proposal

masi menatap nanar kepada lampiran perjanjian dengan sematan insyaAllah. .
Mungkin Allah secepat dan sehebat ini membalikkan hati manusia..
Dan mau tidak mau adendum perjanjian pun harus segera aku terima karena nyata nya Allah Acc dengan lancar. .
mungkin sekarang perasaan ini seperti seorang anak di berikan maenan kesukaannya. .sudah terlampau senang, berharap dan bangga. 
Dan beberapa menit kemudian maenan itu dirampas paksa dengan tagline bahwa itu hanya "dipinjamkan"
Bayangkan seperti apa rasanya? 
Jika jiwa ini sepolos anak" Mungkin akan tereak nangis dan ga rela. .
Tapi karena Allah menganugrahi perjalanan hidup selama 22 tahun rasanya..sepatutnya aku terima dan tersenyum. .karena itu hak Allah dan Allah maha mengatur semua makhluk. .
keinginan dan kenyataan tidak harus lebih dicintai drpd ketentuan Allah. .
menerima pasrah meski hati kecil betontak tak berdaya. .
End saya pasti bisa menundukkan hati dan perasaan ini untuk ridho terhadap ketentuanmu. .mulai hari ini dan saat ini. .insyaAllah

Serahkan Pada Allah !!

Assalamualaikum ,

“Yaa Hayyu Yaa Qoyyuum birahmatika astagiits…ashlihlii sya’nii kullahuu walaa takilnii ilaa nafsi thorfata ainin”
Artinya:
“Wahai Allah yang Maha hidup, Wahai yang Maha berdiri sendiri mengurus makhluk-Nya, dengan rahmat-Mu tolonglah aku.
Perbaiki semua urusanku dan jangan serahkan kepadaku walau sekejap mata”
(HR. Nasa’i)

كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى

"Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup." (QS. Al-'Alaq: 6-7)

وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى

"Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar." (QS. Al-Lail: 8-10)
وَلَوْلَا أَنْ ثَبَّتْنَاكَ لَقَدْ كِدْتَ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْئًا قَلِيلًا

"Dan kalau Kami tidak memperkuat (hati) mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka." (QS. Al-Isra': 74)

A'udzu Bikalimaatillaahit Taammaati min Syarri Maa Khalaq
 (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya) maka tak ada sesuatupun yang membahayakannya sehingga ia beranjak dari tempatnya tersebut." (HR. Muslim)

Stress

Kita stres karena terlalu banyak berpikir dan amat kurang berzikir

Kita stres karena terlalu banyak mengandalkan diri dan makhluk yang lemah bukan mengandalkan yang Maha Kuasa atas segalanya

Kita tak dirancang untuk menyelesaikan masalah sendiri, tapi untuk patuh dan pasrah agar dibimbing oleh Dia Yang Menguasai segala- galanya

Alloh subhanahu wata'ala Maha Tahu siapa yang mengandalkan-Nya. Dan yang mengandalkan selain-Nya

Mari sibukan untuk mendekat kepada-Nya dengan amal-amal yang dicintai-Nya selebihnya akan kita saksikan Ke-Maha sempurnaan janji janji-Nya

Urusan akan menjadi mudah, indah dan berkah bila ditangani-Nya, hadiah bagi hamba yang patuh dan tawakal pada-Nya
Senin, 24 Februari 2014

Janji Allah itu Pasti !

Assalamualaikum,

DaquTV - Ustad Yusuf Mansur - Memburu Janji Allah - Indowebster.com
Date upload: 27-Dec-2013 Size: 219.99 MB

Pesan

Assalamualaikum,

Tetaplah mendekat kepada-Nya sesibuk apapun. Tetaplah jujur walau orang di sekitar Anda curang.  Jadilah orang yang menjalankan apa yang dikatakan. Tepatilah janji walau mungkin Anda dikhianati. Banyaklah memberi dibandingkan menuntut. Jadilah orang yang punya integritas. Hiduplah sesuai kemampuan Anda, tak perlu memaksakan penampilan yang melebihi kemampuan Anda. Tak perlu berhutang ke sana kemari hanya sekadar untuk memoles penampilan.
Kita bukanlah kue tart yang enak dimakan, sedap dipandang, dipenuhi hiasan indah, ditepuki banyak orang namun saat terjatuh kita tak punya nilai apapun. Kita adalah manusia yang seharusnya punya nilai yang dipegang, diperjuangkan dan disebarluaskan…

by http://jamilazzaini.com/nilai-hidup/
Minggu, 16 Februari 2014

celoteh hari ini

Assalamualaikum,

point 1 .
berhentilah bertanya mengapa
point 2 .
hentikan pencarian bug

nyesek itu tahu bahwa sekian lama mengigit

komitmen dengan orang yang mengharap orang

lain.

point 3.
terbukti bahwa feel aku  dominan ,tapi tidak

dimanfaatkan dengan maksimal .

 saya sudah tahu lama tapi brusaha keep

positive sampai berkali2 harus nenangin si feel

ini dengan asupan mantra postive dari pikiran

..ya mau dikata apa, ini itu masih az

prespektif diarahkan ke haluan positif ..
Sadar bahwa semua orang punya kekurangan

biarpun saya bbrapa saat hilang kendali

menuntut keadaan seidealis pemikiran saya ya

lagi-lagi ini kekurangan saya tapi pasti sampai

pada titik 0 lagi saya musti berlapang

dada..dengan segala resiko yang saya yakini

dari awal dan saya janji sama diri saya sendiri

.

point 4.

Harus menjadi sebagian variable sampah yang

mengacaukan keseluruhan program (planing

manusia kita) ..ternyata selama ini aku cuma jadi

variable yang tiba2 muncul dalam suatu kondisi

yang membuatmu looping berkali-kali mencari

titik balik (return) yang harusnya tidak ada dan dibuang sejak dari dulu ..ya sekali lagi maaf atas kehadiranku.

Point 5.

Sudah berusaha meminimalisir "why" cuman pada satu titik aku reka semua menjadi bangunan indah dirimupun jadi seindah bayanganku ,kalau tidak sesuai selalu aku muter cari prespektif dimana aku bisa menerima dan akhirnya aku temui bahwa dirimu tetep tak kutemukan dalam bayanganku ,semua semu dan hilang  habis lenyap oleh bentuk kenyataan ,haruskan aku persalahkan pikiran ini ,rasa ini ,atau bahkan Tuhan ?
Tidak ...sekali lagi pikiranku salah bukan tentang prasangka tapi tentang ilmu mengalihkan dari perasaan ,

"Ilmu ada 3 tahapan. Jika seseorang memasuki tahapan pertama, dia akan sombong. Jika dia memasuki tahapan kedua, ia akan tawaduk. Dan jika memasuki tahapan ketiga, dia akan merasa dirinya tidak ada apa apanya" (Umar bin Khatab)

 
.