Kamis, 10 April 2014

ketika bertemu kamu

Assalamualaikum. ..

ini bukan "andai" loh ya,  tapi ini nanti akan bener-bener aku kasih ke kamu tentunya setelah first time aku resmi jadi makmum sejati kamu. .dimana kamu telah berani mengambil tanggung jawabku dr ayahku dan ibuku.
Ya dimana moment yang ga pake ditunggu dengan acara galau ga jelas *smile
---------------

Dearest akhi,

untukmu suami tercintaku, terima kasih kamu sudah rela dituntun Allah bertemu denganku.
Terima kasih kamu telah memintaku ke Allah segera menemukanmu.
Terima kasih atas surat cintamu yang aku gantung diatas langit itu.
Allah pasti menjagamu, eh  menjaga kita.
Hingga kitapun tak pernah sadar maupun tahu bila rencananya indah mendudukkan kita dalam hari istimewa ini. .
Alhamdulillah. ..meski aku tak tahu perangai masa lalu maupun masa depanmu begitupun kamu tidak tahu tentang ku yang semua ada di gengaman Allah,tapi kamu rela menerima semua keraguan itu untuk bersanding dalam perjuangan hidup selanjutnya.
Next episode setelah hari ini kita adalah satu team bahkan satu tubuh satu jiwa,  saling bergabtubg satu sama lain namun utama ita bergantung pada tali hakiki kebesaran Allah SWT.

hei kamu, kenapa membiarkanku berlari kesana kemari. .belok kanan kiri dalam waktu cukup lama. .tidakkah kamu sadar akan kedatanganku? 

mungkin sedekat apapun kita dulu tapi Allah masih memberi tabir yang kita tak mampu tembus kedalamnya..
aah atau mungkin dulu aku sibuk dengan mainan dunia hingga tak memperhatikan seruanNYA yang menuntun ke tempatmu.

Tapi sudahlah..ini tulisan aku haturkan jauh sebelum aku mengenalmu tp dekat dengan hari ini.
Kita tak perlu risau dengan semua terkaan masa depankan suamiku?
Bimbing aku selayaknya guru. .
Imami aku selayaknya pemimpin. .
Sayangi aku selayaknya ayah dan ibuku
Cintai aku selayaknya istrimu yang semoga satu ~satu nya bidadari yang kamu rindu hingga massa nanti
Kuatkan aku selayaknya teman seperjuanganmu
Tuntun aku layaknya putri kecilmu sebelum kita bersama tarbiyah anak ~anak kita.

Bukankah surat terbukaku ini terlantun sebelum aku mengenalmu dan sangat mengaggumimu. .tapi daridulu aku yakin kamu satria peningit (satria yang masih di pinggit xixixi)

aku mungkin tidak pernah berucap rindu bahkan ga berani berharap kamu datang

biarkan kamu datang seindah kematian yang kupersiapkan sebaik mungkin untuk khusnul khotimah.
biarkan kamu datang semisteri rizky yang telah dijamin dengan adil.
Dan biarkan kita sama -sama bisa duduk berdoa dengan memekik langit singgasana Allah
Biar semua penghuni langit dan bumi dengar bisikan cinta kita hanya karena Allah.
Biar kita tak pernah tahu satu sama lain yang penting kita sama -sama tahu Tuhan kita,
sama - sama hobi membaca tuntunan Qur'an dan Hadist
bertujuan sama terhadap Ridhonya
ahh bagiku cukup itu sayang.

Biarkan kita tidak terburu d pertemukan sebelum aku pantas dan cukup ilmu. .begitupun kamu.
Nikmati tegukan hikmah hidup, menggapai ilmu sebanyak -banyaknya. .sampai nanti kamu bisa membimbingku bermanfaat sebanyak- banyaknya..
kamu aku mencintaimu sejak kamu terlahir, terpisah, datang, dan disampingku selama Allah meridhoi. ..
Allah tentu jalur satu-satubya yang akan mempertemukan hati kita lantas menyatukan jiwa kita. .bdnar begitu ya akhi *senyum

Jakarta 10 April 2014

Tidak ada komentar: