Dearest,
maaf kepadamu wahai sang pencipta Langit dan Bumi Allah SWT. .maaf kepada jiwa yang kau titipkan dan raga yang kau bangkitkan untukku. .
Akhir -akhir ini bukan bermaksud menyiksannya dengan segala pertanyaan hingga perjalanan ku mencari. ..hanya mencari sebuah penjelasan. .ahh bukan penjelasan tapi pemahaman. ..hikmah atas semua ini.
Bukan !
aku ingin berkutat berlari lari dengan masa lalu. .lantas mendramatisir apapun yang terjadi.
Bukan itu !
aku tidak punya apapun dan tidak berhak apapun. .
sudah lama kuhapus kata "andai " sudah lama aku terdiam terpaku melihat apapun yang terjadi. .sudah lama jiwaku ditekan sedemikian hingga untuk duduk dan menyaksikan. .
Tapi tak kunjung menemukan jawaban.
Aku bukan bersedih, tak pantas pula kecewa, tak punya alasan juga untuk merana.
aku takut lebih dari ketakutanku
aku khawatir lebih dr kekhawatiran itu. .
ini bukan tentang kehilangan ..
tidak sesederhana dirampas hak atas harta atau apapun yg kita punya .
Aku bukan "manusia alasan" tpi nyatanya aku belum bisa ambil hikmah.
Lama aku menahan langkah hanya untuk paham atas airmata ini
Lama aku tak memaksa membohongi diri
Mungkin kecewa ,tapii kenapa harus kecewa
Ketika pemahaman berbentur pada nafsu tak terelakan
Kenikmatan apa sih yang membuat bimbang ?
Mendapatkan lalu kehilangan ,diatas lalu dibawah ,sempit lalu legaahh itu hanya dinamika hidup
Dan harusnya sudah lama aku menikmati ritme ini
sudah cukup kuat bekal menghadapi dengan tenang
Ahh masihkah aku seorang gadis kecil
atau aku memaksa menjelma dewasa dengan memaksa paham
atau bahkan aku cukup mata dan telingan dengan realita
ah sudahlah wahai jiwa beserta raga
bersyukurlah dan tersenyumlah segera
mau berapa lama lagi wajahmu berbalut kalut tiap menghadap ALLAH
Bukankah Allah selalu ridho dengan kebaikanmu
Tapi kamu lupa cara Ridho dengan kebaikkan NYA
Sedetik lalu aku menemukan cahaya keimanan pemulih jiwa
tapi menit ini kembali terluka dan lemah.
Beri aku kekuatan ,beri aku jalan ,beri ketenangan .
Bara api ini begitu panas dibadan
Hei kamu nafsu tundukklah kau .
Aku kalah. ...semakin Allah hadir semakin besar gejolak jiwa. .
aku sayang aku cinta dan jelas pula hati jiwa ini milik NYA.
aku takut jika jiwa dan raga ini tidak lagi bisa dikendalikan tunduk pada Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Allah SWT.
Allah gengam hatiku ,lindungi hatiku ,bersihkan hatiku
karena cuma hati ,sebongkah harta yang aku punya
Yang bisa aku persembahkan buat Allah ,diriku ,hidupku .
Hati 1 April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar