Selasa, 22 April 2014

Ternyata Spontan itu JUJUR Tapi NAFSU

Assalamualaikum,

Kali ini saya ambil hikmah kejadian kemaren .Jadi gini ceritanya .
Beberapa kali pas harus ditanya mana yang lebih kamu sukai :
"Bertemu langsung nikah ATAU mau komitmen dulu ,berjuang tapi nikahnya nunggu bertahun-tahun ?"
#Petir menyambar (rada lebay sih intinya jantung langsung bunyi DEG* kejedok gitu )

Tentu dari awal paham saya tentang JODOH rasanya SOK YAKIN bangets minta dipertemukan LANGSUNG dan NIKAH ,saya akan meng-IGNORE semua prasangka atau kemungkinan buruk dari keputusan itu ,Karena saya masih PERCAYA Allah tidak akan pernah Salah mempertemukan .DAn saya masih inget dengan yakinnya saya berkata "Saya tidak peduli dia baik atau buruk atau apapun itu yang pasti sebelum HARI Pernikahan itu tiba saya ikhtiyar doa yang terbaik ,adapun sampai pada saatnya saya menikah dengan orang yang buruk perangainya atau belum dipahamkan akan ilmu itu adalah bagian TAKDIR Allah .Karena saya yakin Allah Maha Adil ,Maha Tahu ..jikalau Allah memang memasangkan saya dengannya berarti Allah sisipkan HIKMAH besar dibalik itu semua Wallahualam   ". 
Saya masih yakin kalau bukan jodoh itu pas detik -detik terakhir Allah pasti menunjukkan Kuasanya .Dan saya dulu hanya bisa berkata sekarang saya harus mempersiapkan itu semua ..belajar ridho ,belajar ilmu dan belajar TAWAKAL .
Bukan berarti kalau jodoh kita nanti ga se sholeh impian kita ,dia itu BURUK .Bisa jadi Allah datangkan dia untuk menyempurnakan perangai buruk kita misalnya kurang sabarnya kita .kurang tawakalnya kita .
Bisa jadi Jodoh kita itu sarana senjata Allah mengingatkan kita ,menyadarkan kita dan memperbaiki qolbu kita .


Tapi Pas diminta ga pakai banyak mikir dan  saya bertekat spontan dengan   nuruti maunya saya senatural ,manusiawi , alias ga mikir panjang ,ga pake dicerna ,ga ambil pahamnya ,ga di convert pake ilmu pula ,dengan sedikit keberanian mengutarakan saya memilih option 2 . Itu berarti saya IGNORE semua keyakinan dan paham saya yang drdulu tertanam kuat .

Yah ,saya memang salah ..saya mengingkari kebenaran dan janji Allah ,saya sedikit menyekutukannya dengan berpikiran bahwa proses yang manusia rancang itu sedikit lebih baik .
Kenapa saya memilih "berkomimen dulu ,berjuang bersama dulu meski itu akan buang waktu bertahun-tahuan ?"
Tentu pikiranku punya argumen pembelaan .
Meskipun hati bersi keras menunjukkan dan mengutuk dengan ilmu yang dipegang .
Tahu kah perumpamaan yang paling dekat dengan keadaan ini ?

KAMU itu dikasih senjata (baca: pemahaman dan ilmu ) tapi ACTION nya kamu ga mau gunain ? ya Useless toh? kamu dikasih PEDANG ,kamu bisa mempengaruhi dan menyakinkan oranglain   bahwa PEDANG itu bisa jadi senjata mereka .TAPI kamu lupa kamu gagal menyakinkan dirimu sendiri untuk mampu membawa PEDANG itu sebagai senjatamu . Dan saya bisa bilang BAHWA diri SAYA GAGAL . -.- maaf ya Rabb 

Jadi cukup jelas bahwa ketika saya BICARA tanpa pencernaan sempurna itu yang keluar hanya NAFSU keinginan tanpa mempertimbangkan Kebenaran HAKIKI .
Saya meninggalkan pokok AKIDAH .Saya ini masih manusia yang butuh proses ,saya belum kuat membawa amanah ilmu .
Integritas saya kepada Allah ,Rasulullah dan Al-qur'an pun masih perlu dipertanyakan .Masih banyak yang perlu diperbaiki ,masih banyak :(

(Allohumma inni as-aluka nafsaa bika muthma-innah, tu'minu biliqoo-ik, watardlo bi qodloo-ik, wataqna'u bi'athoo-ik)Artinya:Ya Allah, aku memohon kepada-Mu jiwa yang merasa tenang kepadaMu, yang yakin akan bertemu denganMu, yang ridha dengan ketetapanMu, dan yang merasa cukup dengan pemberianMu.



Chalenge Part# Be honestly myself

Tidak ada komentar: